Ada tempat wisata di tengah sawah dengan background Candi Borobudur, namanya SvargaBumi Borobudur. Tempat wisata ini lagi nghit dan heboh. Wisata alam kolaborasi anatra investor dan petani.
Lokasi SvargaBumi tak jauh dari Candi Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Gopalan dan Ngaran, Desa Borobudur, di lahan seluas 3 hektare ini.
Pengelola memfasiltasi tempat dengan beragam spot unik dan lapangan parkir yang luas. Pengunjung bisa menikmati spot selfie karena disini ada berkisar 20 sampai 22 titik spot selfie. Petani tetap menggarap dan mendapatkan keuntungan dari sawahnya.
‘Seorang kawan kirim video dan cerita dibalik keindahan tempat ini. Ada cerita bisnis yang menarik “Ini di Magelang! Pemilik sawah sangat diuntungkan karena sawah 0,1 ha disewa 8 jt/th (1 ha 80 jt/th). Penggarap tetap diperbolehkan menggarap sawahnya dan mendapatkan seluruh hasil padinya semua alias cuma2 (tidak ada bagi hasil dengan pemilik lahan, krn sdh disewa oleh investor). Buruh tani dapat pekerjaan rutinitas tiap hari atau harian lepas. Disewa selama 10 th dengan total luas 20 ha. Ini contoh kasus yang menguntungkan bagi petani dan investor tentunya. OK gak? Siapa pernah kesini?‘ tulis Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di akun Instagram-nya.
Salah satu Owner SvargaBumi Borobudur, Putranto Cahyono, menjelaskan soal wisata yang dia kelola bersama petani. Di lahan seluas 3 hektar ini ada sekitar 15 sampai 20 petani penggarap.
“Sistem kita bagi hasil dengan petani, sebenarnya simpel saja; jadi sawah kita sewa selama 10 tahun. Kemudian, petani penggarap maupun petani pemilik lahan tetap kita kasih kesempatan untuk mengelola dalam artian dia bercocok tanam,” katanya saat ditemui di lokasi SvargaBumi Borobudur, Senin (31/8/2020).
Untuk bibit padi dan pupuk, kata Prutranto, disiapkan 100 persen oleh manajemen SvargaBumi, kemudian pupuk dan pengairan air jga dibantu. Petani maupun penggarap berkewajiban untuk bercocok tanam.
“Kalau bibit kita siapkan 100 persen. Pupuk sama pengairan kita bantu, tapi mereka itu berkewajiban untuk bercocok tanam. Nah, dari situ hasilnya full kita kembalikan kepada petani. Prinsipnya hanya seperti itu saja,” jelasnya.
Untuk memasuki destinasi ini, pengunjung cukup membeli tiket masuk, khusus bulan Agustus ada promo: dewasa sebesar Rp25.000 dan anak-anak Rp 15.000. Pengunjung bisa sepuasnya untuk selfie maupun foto-foto.
Pada hari biasa, SvargaBumi buka mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, buka mulai pukul 06.30 sampai 18.00 WIB.
Saat pandemi ini ada pembatasan jumlah pengunjung dan SvargaBumi menerapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi pengunjung. Kemudian khusus hari Kamis, libur.
Alasan dipilihnya nama SvargaBumi, pengelola menginginkan agar lokasi ini menjadi tempat yang indah selayaknya svarga. Selain itu, pengelola tetap mengedepankan konsep alam dengan daya tarik utama Candi Borobudur.
“SvargaBumi itu, kita bercita-cita semoga tempat ini indah selayaknya surga. Kita berangkat dari konsep alam, jadi dari riset, dari survei lokasi memang sebenarnya daya tarik utamanya dari Borobudur. Kita ingin menambah wisata alternatif di daeah Borobudur. Karena selama ini, kan terpusat di Borobudur. Nah, setelah kita pelajari lingkungan, konsep-konsep desain, kita ada sawah. Dan kebetulan, kita lihat kemana-mana juga kayaknya kok masih kurang begitu banyak yang wisata sawah. Jadi akhirnya kita menemukan ini, kita pinginnya menjadi sawah modern,” kata salah satu Owner SvargaBumi, Putranto Cahyono.
Pihaknya mengatakan, SvargaBumi menawarkan spot-spot yang modern namun tidak merusak lingkungan. Kemudian, manajemen SvargaBumi mengatur pola tanam sawah yang ada. Sehingga pengunjung bisa menimati tanaman padi yang sudah mulai berbuah, namun ada juga yang masih mulai ditanam.
Meski baru buka, Sabtu (8/8), antusias pengunjung cukup tinggi. Per harinya rata-rata pengunjung mencapai 100 orang yang datang dari berbagai daerah.
Selain bisa selfie dengan latar belakang Candi Borobudur, pengunjung bisa melihat keindahan pegunungan Menoreh yang ada. Waktu yang baik untuk datang adalah pada pagi atau sore hari, agar tidak kepanasan.
“Selama pandemi Covid-19 ini, pengunjung wajib bermasker, cuci tangan, jaga jarak”, tutur Putranto.
Salah satu pengunjung mengakui, suasananya bagus dan indah. Penyambutan terhadap pengunjung juga ramah sekali. Kebanyakan pengunjung SvargaBumi mengetahui tempat ini dari medsos. (IS/detik.com)
Dibaca 364 x
Komentar post