Pengkot Taekwondo Indonesia Kota Palembang menyelenggarakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) di Stadion Kamboja, Jl. Mayor Santoso, Ilir Timur Kota Palembang, Kamis 29/10/2020.
UKT merupakan kegiatan untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan para taekwondoin untuk naik ke tingkat sabuk selanjutnya. Pada kegiatan UKT, hal-hal yang diuji adalah pukulan, tangkisan, tendangan, poomsae (rangkaian gerakan dalam taekwondo), dan kyorugi (figth/sparring).
Ketua Pengkot Taekwondo Indonesia Kota Palembang, Ade Arief Mochtar mengatakan sebenarnya kegiatan ini sudah dijadwalkan sejak jauh hari karena merupakan program tahunan, tetapi akibat merebaknya pandemi Covid-19, jadwal pelaksanaan diundur hingga Oktober ini.
“UKT ini adalah program tahunan Pengkot Taekwondo Indonesia Kota Palembang yang dijadwalkan 3 kali dalam setahun, yaitu bulan Februari, Juni dan Oktober atau Program 2, 6, 10. Karena pandemi Corona, UKT baru bisa terlaksana bulan ini”, kata Ade Arief.
Meski diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, sambung Ade, antusiasme peserta UKT tetap luar biasa. Sedikitnya ada 876 orang peserta dengan range usia mulai 4 tahun hingga 49 tahun. Mereka berasal dari, kurang lebih, 100 Dojang di kota Palembang.
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah, semua panitia, peserta dan orangtua peserta diwajibkan memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.
Ajang UKT 2020 ini bukan sekadar ujian, tambah Ade. Namun, dari ajang ini, TI Kota Palembang menargetkan dapat menemukan bibit-bibit atlet potensial yang kelak bisa dibina untuk menjadi atlet andalan Kota Palembang pada berbagai ajang kejuaraan.
“Tentu butuh pembinaan jangka panjang untuk membentuk atlet unggulan. Tak lama lagi akan ada dua event penting, Porda dan Porprov 2021, dan kita akan ikutkan mereka dalam event ini. Jadi UKT ini sekaligus menjadi barometer untuk mengukur kesiapan para atlit menuju kesana,” urai Ade Arief.
Pada kesempatan yang sama, Nuris Altariq, Ketua Panitia UKT menjelaskan pelaksanaan UKT adalah bentuk tanggung jawab Pengkot terhadap Dojang dan anak didik yang berlatih disana.
“Dengan adanya UKT, maka Dojang Dojang memiliki wadah untuk meningkatkan kelas anak didiknya ke level atau sabuk yang lebih tinggi sehingga regenerasi para Taekwondoin di Palembang terus berjalan secara berkesinambungan”, kata Nuris Altariq.
Tim penguji UKT adalah para senior yang sudah menggeluti Taekwondo sejak tahun 1980an. Mereka adalah Master Alisan, sebagai penguji utama, dibantu anggota tim, antara lain, Sabeum M. Napsin, Sabeum Edi Effendi, Sabeum Gunawan, Sabeum Izudie, Sabeum Baheramsyah, Sabeum Nopiandi dan Sabeum Perman.
Senada dengan Nuris Altariq, Sekretaris TI Kota Palembang Edy Priyono, menyatakan program-program yang telah disusun akan terus dijalankan untuk regenerasi atlit-atlit Taekwondo dan kontinuitas kenaikan tingkat para Taekwondoin.
Di tempat terpisah, M. Berlian Prawira, akrab dipanggil Berli, yang saat ini duduk di kelas 4 SD, mengatakan sangat senang ikut kegiatan UKT ini.
“Saya sekarang Sabuk Kuning. Dengan ikut UKT ini saya naik satu level menjadi Sabuk Kuning Strip. Saya jadi lebih semangat lagi untuk terus ikut latihan biar tahun depan bisa ikut UKT lagi,” terang Berli, yang berlatih Taekwondo di Klub GIB Palembang.
Berkat kerja keras panitia dan dukungan semua stakeholder, baik dari Pengkot Taekwondo Indonesia Kota Palembang maupun dari Kadispora, KONI dan Satgas Covid-19, UKT TI Kota Palembang kali ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses. (IS/Dms)
Dibaca 627 x
Komentar post