Untuk terus mendorong dan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) kembali meluncurkan program bantuan BLK (Balai Latihan Kerja) Komunitas untuk Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB).
Launching BLK Komunitas tersebut ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) penerimaan bantuan pembangunan gedung workshop dan peralatan pelatihan vokasi dengan 5 lembaga SP/SB penerima bantuan di Ruang Tridharma Kemnaker, Jakarta, Kamis (27/8).
Kelima SP/SB penerima bantuan dalam program BLK Komunitas ini yakni Federasi Serikat Pekerja Panasonic Gobel dengan kejuruan Teknik Pendingin (Refrigerasi); Federasi Serikat Pekerja Niaga, Keuangan, Perbankan dan asuransi dengan kejuruan Teknik Informatika; Federasi Serikat Perjuangan Buruh Indonesia; Konfederasi Serikat Nusantara dengan kejuruan Bahasa; Majelis Permusyawaratan Buruh Nasional Konfederasi Serikat Buruh Demokrsi Seluruh Indonesia dengan kejuruan Hubungan Industrial; dan Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia dengan Kejuruan Teknik Informatika.
Setiap penerima bantuan BLK Komunitas akan memperoleh bantuan pembiayaan pembangunan untuk satu unit gedung workshop dan bantuan peralatan pelatihan vokasi untuk satu kejuruan.
Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan untuk BLK Komunitas Tahun 2020 tahap I ditetapkan untuk 100 BLK. Untuk tahap II akan disalurkan kepada 300 BLK, dan tahap selanjutnya sebanyak 600 lembaga.
Sebenarnya Program BLK Komunitas ini sudah berjalan sejak tahun 2017-2019. Hingga saat ini, Kemnaker telah membangun 1.113 BLK Komunitas.
Untuk tahun 2020, awalnya Kemnaker menargetkan membangun 2 ribu BLK Komunita, tetapi karena situasi pandemi, anggaran pembangunan lantas difokuskan pada pendirian 1.000 BLK Komunitas yang disebar di seluruh wilayah Indonesia. Cakupan programnya pun diperluas melibatkan peran komunitas SP/SB.
“Dengan melibatkan peran serikat pekerja, kita berharap BLK mampu meningkatkan kompetensi anggota pekerja serta keluarganya yang pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran,” ujar Ida dalam sambutannya.
Senada dengan Ida Fauziah, Plt. Direktur Lemlat Kemnaker, Heru Budoyo, mengharapkan adanya sinergitas antara pemerintah dan SP/SB melalui pembangunan BLK Komunitas ini agar bisa menjadi tulang punggung dalam mencetak pekerja terampil.
“Tujuan kerja sama ini memberikan bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja bagi komunitas dan masyarakat sekitarnya, baik untuk bekerja atau berwirausaha,” katanya. (IS/Antara)
Dibaca 587 x
Komentar post