• Info Iklan
  • Members
  • Shop
  • Login
  • Register
Upgrade
InfoSriwijaya.com
Advertisement
  • Home
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Wisata
  • Agama
    Bila Tidak Masuk Formasi PPPK, Ratusan Ribu Guru Agama Ancam Mogok Ngajar

    Bila Tidak Masuk Formasi PPPK, Ratusan Ribu Guru Agama Ancam Mogok Ngajar

    Jelang Puncak Harlah, PW IPNU Sumsel Santuni Anak Yatim Piatu

    Jelang Puncak Harlah, PW IPNU Sumsel Santuni Anak Yatim Piatu

    Di Harlah ke 98, PBNU Launching NU Online Super App

    Di Harlah ke 98, PBNU Launching NU Online Super App

    Puncak Peringatan Harlah ke 98 NU akan Digelar di Masjid Istiqlal

    Puncak Peringatan Harlah ke 98 NU akan Digelar di Masjid Istiqlal

    UIN Raden Fatah Palembang Jadi Tuan Rumah Silatnas Formahpi 2021

    UIN Raden Fatah Palembang Jadi Tuan Rumah Silatnas Formahpi 2021

    PAC GP Ansor Mesuji Makmur OKI Sukses Adakan DTD XI Banser 2021

    PAC GP Ansor Mesuji Makmur OKI Sukses Adakan DTD XI Banser 2021

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Daerah
    • Banyuasin
    • Empat Lawang
    • Lahat
    • PALI
    • Lubuk Linggau
    • Muara Enim
    • Musi Banyuasin
    • Musi Rawas
    • Musi Rawas Utara
    • Ogan Ilir
    • Ogan Komering Ilir
    • Ogan Komering Ulu
    • OKU Selatan
    • OKU Timur
    • Pagar Alam
    • Palembang
    • Prabumulih
  • Tokoh
No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Wisata
  • Agama
    Bila Tidak Masuk Formasi PPPK, Ratusan Ribu Guru Agama Ancam Mogok Ngajar

    Bila Tidak Masuk Formasi PPPK, Ratusan Ribu Guru Agama Ancam Mogok Ngajar

    Jelang Puncak Harlah, PW IPNU Sumsel Santuni Anak Yatim Piatu

    Jelang Puncak Harlah, PW IPNU Sumsel Santuni Anak Yatim Piatu

    Di Harlah ke 98, PBNU Launching NU Online Super App

    Di Harlah ke 98, PBNU Launching NU Online Super App

    Puncak Peringatan Harlah ke 98 NU akan Digelar di Masjid Istiqlal

    Puncak Peringatan Harlah ke 98 NU akan Digelar di Masjid Istiqlal

    UIN Raden Fatah Palembang Jadi Tuan Rumah Silatnas Formahpi 2021

    UIN Raden Fatah Palembang Jadi Tuan Rumah Silatnas Formahpi 2021

    PAC GP Ansor Mesuji Makmur OKI Sukses Adakan DTD XI Banser 2021

    PAC GP Ansor Mesuji Makmur OKI Sukses Adakan DTD XI Banser 2021

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Daerah
    • Banyuasin
    • Empat Lawang
    • Lahat
    • PALI
    • Lubuk Linggau
    • Muara Enim
    • Musi Banyuasin
    • Musi Rawas
    • Musi Rawas Utara
    • Ogan Ilir
    • Ogan Komering Ilir
    • Ogan Komering Ulu
    • OKU Selatan
    • OKU Timur
    • Pagar Alam
    • Palembang
    • Prabumulih
  • Tokoh
No Result
View All Result
InfoSriwijaya.com
No Result
View All Result
Home Internasional

Pandemi Corona Belum Reda, Virus Nipah Sudah di Depan Mata

Tingkat kematiannya tinggi

Info Sriwijaya by Info Sriwijaya
1 month ago
in Internasional, Kesehatan
Reading Time: 2min read
0
Pandemi Corona Belum Reda, Virus Nipah Sudah di Depan Mata
46
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WA

Baca juga:

Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi Prajurit TNI-Polri di Polda Kepri

Kapolri dan Panglima TNI Kunjungi Polda Sumsel Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi

Belum lagi pandemi Corona reda, dunia, khususnya Asia, sudah diintai virus baru yang tak kalah mematikan yakni Nipah.

Data menunjukkan angka kematian akibat virus yang berasal dari kelelawar ini bahkan jauh di atas corona, yakni 75 persen.

Sejauh ini virus Nipah belum ada vaksinnya. Saat dunia sedang fokus pada penanganan pandemi Covid-19 yang disebabkan corona, sebagian ilmuwan bekerja keras untuk memastikan Nipah tidak akan menjadi pandemi berikutnya.

Ahli virus dari Pusat Ilmu Kesehatan Penyakit Menular Palang Merah Thailand Supaporn Wacharapluesadee termasuk salah satunya. Sejak 10 tahun terakhir dia menjadi bagian dari Predict, yakni upaya internasional untuk mendeteksi dan menghentikan penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia.

Ia dan timnya telah mengambil sampel banyak spesies, namun fokus utama mereka adalah kelelawar, yang juga diketahui menyimpan banyak virus corona.

Asia memang memiliki sejumlah penyakit menular baru. Wilayah tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati berarti juga rumah bagi kumpulan besar patogen, meningkatkan kemungkinan munculnya virus baru.

Bertambahnya populasi berdampak pada peningkatan kontak antara manusia dan hewan liar yang meningkatkan risiko.

Selama kariernya mengambil sampel ribuan kelelawar, Wacharapluesadee dan timnya menemukan banyak virus baru. Mereka tidak hanya menemukan corona, namun juga penyakit mematikan lain yang dapat menular ke manusia, termasuk Nipah di mana kelelawar pemakan buah menjadi inang alaminya.

“Ini menjadi perhatian utama karena tidak ada pengobatannya dan tingkat kematian akibat virus ini tinggi,” kata Wacharapluesadee, seraya menambahkan angka kematian akibat Nipah berkisar antara hingga 75 persen, tergantung di mana wabah itu terjadi, seperti dikutip dari BBC.

Dia tidak sendirian, setiap tahun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meninjau daftar patogen yang berpotensi menyebabkan keadaan darurat kesehatan masyarakat. Tujuannya untuk memutuskan prioritas dana bagi penelitian dan pengembangan.

Para ilmuwan fokus pada patogen yang berisiko besar mengancam kesehatan manusia, memiliki potensi epidemi, dan belum ada vaksinnya.

Virus Nipah masuk dalam 10 besar daftar itu dengan sejumlah wabah sudah terjadi di Asia.

Ada beberapa alasan mengapa virus Nipah menyeramkan. Masa inkubasi penyakit yang ditimbulkan sangat lama, dalam satu kasus bisa mencapai 45 hari. Ini berarti ada banyak kesempatan bagi orang yang terpapar untuk menularkan ke yang lain. Bahkan mereka tidak sadar sedang terinfeksi.

Selain itu virus ini juga bisa menginfeksi berbagai macam hewan yang membuat kemungkinan penyebarannya semakin besar. Penularan bisa melalui kontak langsung atau dari makanan yang terkontaminasi.

Orang yang terinfeksi virus Nipah bisa mengalami gejala pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan ensefalitis atau pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kejang dan kematian.

Ini merupakan penyakit yang sedang dicegah oleh WHO agar tidak menyebar sebagaimana corona.

“Penyebaran patogen (zoonosis) ini dan risiko penularan dipercepat dengan perubahan penggunaan lahan seperti penggundulan hutan, urbanisasi, dan intensifikasi pertanian,” kata Rebekah J White dan Orly Razgour, dalam ulasan University of Exeter 2020 tentang penyakit zoonosis.

Disebutkan 40 persen populasi dunia tinggal di kawasan Asia dan Pasifik dan urbanisasi yang pesat masih berlangsung.

Berdasarkan data Bank Dunia, hampir 200 juta orang pindah ke daerah perkotaan di Asia Timur antara tahun 2000 dan 2010. (IS/inews)

Dibaca 117 x

Previous Post

Tabebuya Bukan Saja Indah Dipandang Tetapi Juga Bermanfaat

Next Post

Lantik DPD ASKI, Gubernur Sumsel Herman Deru: Angkat Kearifan Lokal

Terkait Posts

Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi Prajurit TNI-Polri di Polda Kepri
Kesehatan

Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi Prajurit TNI-Polri di Polda Kepri

by Info Sriwijaya
05-03-2021
26
Kapolri dan  Panglima TNI Kunjungi Polda Sumsel Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi
Kesehatan

Kapolri dan Panglima TNI Kunjungi Polda Sumsel Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi

by Info Sriwijaya
04-03-2021
32
Anggota PWI Lubuklinggau Ikuti Vaksinasi Covid-19 di RS Bunda
Kesehatan

Anggota PWI Lubuklinggau Ikuti Vaksinasi Covid-19 di RS Bunda

by Info Sriwijaya
04-03-2021
23
Soto Ayam Masuk Daftar 20 Sup Terbaik di Dunia
Gaya Hidup

Soto Ayam Masuk Daftar 20 Sup Terbaik di Dunia

by Info Sriwijaya
02-03-2021
14
Tegas Tegakkan Prokes, Satpam BRI Makassar Dapat Penghargaan Polri
Hukum

Tegas Tegakkan Prokes, Satpam BRI Makassar Dapat Penghargaan Polri

by Info Sriwijaya
26-02-2021
22
Next Post
Lantik DPD ASKI, Gubernur Sumsel Herman Deru: Angkat Kearifan Lokal

Lantik DPD ASKI, Gubernur Sumsel Herman Deru: Angkat Kearifan Lokal

Komentar post

Premium Content

Karena Merugikan Islam, Stop Melabel Umat Islam sebagai Teroris

14-08-2020
59
Cepatnya Proses Pengesahan Revisi UU MK Dicurigai Ada Barter Politik

Cepatnya Proses Pengesahan Revisi UU MK Dicurigai Ada Barter Politik

03-09-2020
62
Herman Deru Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan hingga Oktober

Herman Deru Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan hingga Oktober

30-09-2020
18

Tentang Kami

InfoSriwijaya.com, portal media online untuk menebar kabar dan isu-isu yang sedang terjadi di tengah masyarakat secara lugas dan berintegritas.

Learn more

Kabar Terkini

  • Hadiri Seminar Green Energy, Abah Yuris: Sumsel Harus Manfaatkan Energi Geothermal
  • Zuriat Ki Marogan Tegaskan Miliki Surat Sah atas Kepemilikan Pulau Kemaro
  • Satgas Waspada Investasi Rilis Daftar Fintech dan Gadai Bodong, Cek Daftarnya

Hotlink

  • Redaksi
  • Pedoman Cyber Media
  • Info Iklan
  • Karir
  • Disclaimer

© 2020 Info Sriwijaya by PT. Sinergi Karya Citra.

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Register
  • Members

© 2020 Info Sriwijaya by PT. Sinergi Karya Citra.

Selamat Datang!

Sign In with Facebook
OR

Silahkan Login

Lupa Password? Sign Up

Daftar Buat Akun!

Sign Up with Facebook
OR

Silahkan lengkapi form berikut

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist