Seorang petugas keamanan berinisial D yang bertugas di kantor cabang Bank Sumsel Babel Km 12 diduga telah bersikap arogan dan bertindak berlebihan terhadap nasabah.
Perlakuan tidak menyenangkan oleh oknum Satpam tersebut dialami Edy Priyono dan temannya saat keduanya sedang hendak mengurus rekening dan buku tabungan, Selasa (13/10/20.20)
Kronologi kejadian berawal saat Edy, Sekretaris Gempita DPW Sumsel, dan Miril Ahmad Herni, Ketua DPW Gempita Sumsel, datang ke kantor Bank Sumsel Babel, Jl. Sultan Mahmud Badarudin 2, Km 12, sekira pukul 11.30 WIB.Saat keduanya memasuki kantor bank untuk mendapatkan nomor antrian nasabah, Satpam menegur dan mengatakan bahwa bank sedang istirahat dan akan buka kembali pukul 13.00 WIB sambil yang bersangkuran memberikan nomor antrian 073 kepada Edy.
Menuruti apa yang dikatakan Satpam, Edy dan Miril pun keluar dari kantor Bank Sumsel Babel untuk kembali lagi pada pukul 13.00 WIB.
Saat keduanya kembali ke kantor Bank Sumsel Babel, situasi sedang penuh, banyak nasabah menunggu giliran dengan nomor antrian masing-masing.
Edy dan Miril pun dengan sabar ikut menunggu satu demi satu nomor antrian dipanggil.
Merasa sudah menunggu lama dan belum juga dipanggil, sementara jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.05 WIB, Edy dan beberapa nasabah saling bertanya tentang urutan antrian.
Saat nomor urut 071 dipanggil, nasabah yang bersangkutan tidak ada di ruangan tunggu, tetapi yang maju ke konter justru nasabah dengan nomor antrian 080.
Melihat ketidakdisiplinan tersebut, seorang ibu yang memegang nomor antrian 072 melakukan protes dengan menegur Satpam yang berjaga mengarahkan antrian nasabah. Edy yang memegang nomor antrian 073 ikut mempertanyakan ketidakteraturan urutan itu.
Mendapatkan protes dari nasabah dan Edy karena kesemerawutan antrian tersebut, oknum Satpam yang berinial D justru marah dan dengan nada tinggi menghardik, mendorong Edy, sambil menanyakan asal muasal Edy dan menantang bahwa dirinya tidak takut.
“Ini tugas saya, bapak jangan ngatur, ini wewenang saya”, hardik sang Satpam sambil mencak-mencak dengan nada tinggi.
Untuk meredam emosi sang Satpam, Edy dan Miril menunjukkan KTA LSM Gempita dengan maksud agar sang Satpam tidak arogan. Alih-alih mengubah sikap tidak sopannya, sang Satpam malah semakin menjadi dan terus menantang untuk dilaporkan kepada atasannya.
Melihat keributan terjadi di area tunggu nasabah, Rifky, salah satu senior Bank Sumsel Babel Km 12 dan beberapa pegawai bank melerai.
Rifky, atas nama perusahaan, kemudian meminta maaf kepada Edy dan Miril atas kejadian yang tidak menyenangkan yang telah dilakukan oleh Satpam kantor mereka. Rifki juga berjanji akan segera melaporkan yang bersangkutan kepada atasannya untuk diberi peringatan dan dimutasi ke tempat lain.
Sementara itu, saat dikonfirmasi media terkait kejadian tersebut, Edy mengatakan tersinggung terhadap sikap oknum Satpam tetapi tidak terpancing emosinya.
“Saya sebenarnya jengkel diperlakukan seperti itu tetapi saya tidak boleh emosi dan terpancing. Justru saya menasehati Satpam itu sebagai pelayan nasabah, dia harus bersikap sopan; bukan malah sok jagoan”, jelas Edy. (IS)
Dibaca 1,261 x
Komentar post