Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, dikabarkan ikut ditangkap KPK bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (25/11/2020) dini hari.
Ngabalin ikut ditangkap karena berada dalam rombongan menteri dari Partai Gerindra saat mereka ditangkap KPK.
Berdasarkan screenshoot (tangkapan layar) dari manifest pesawat Garuda Airlines dengan nomor penerbangan GA9331 yang diunggah Jubir Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Enggal Pramesti, di akun Twitter-nya, @EnggalPMT, Rabu (25/12/2020).
Diketahui nama Ngabalin ada dalam daftar, persisnya di urutan ke-25. Tertulis di situ: 1 NGABALIN/ALI MOCHTARMR.
Sementara nama Edhy Prabowo ada di urutan sembilan, dan tertera sebagai: 1 DEWI/IIS ROSYITAMRS 1 PRABOWO/EDHYMR
Iis Rosita Dewi adalah istri Edhy yang juga anggota Komisi V DPR.
“Ngabalin dalam rombongan,” kata Enggal memberikan narasi pada postingan manifest-nya di twitter itu.
“Kabarnya Ngabalin ikut diangkut,” kata Enggal pada cuitannya yang lain.
Edhy, Ngabalin dan rombongan melakukan boarding di gate 56 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (24/11/2020) pukul 17:45 WIB. Mereka ditangkap pada Rabu (25/11/2020) dini hari begitu mendarat dari Amerika Serikat.
Data yang dihimpun menyebutkan, Edhy dan rombongan ke AS untuk penjajakan kerja sama budidaya udang dengan salah satu lembaga riset di Honolulu, Hawaii.
Di Negeri Paman Sam, Eddy juga menandatangani kerja sama antara KKP dengan Oceanic Institute Of Hawaii Pasific University.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, Edhy dan rombongan ditangkap antara pukul 01:00 hingga 03:00 WIB, namun tidak dijelaskan apa kasus yang menjerat politisi Gerindra itu.
Isu yang berkembang mengatakan, Edhy ditangkap terkait korupsi pada kegiatan ekspor benih lobster. (IS/rhm)
Dibaca 137 x
Komentar post