Ada yang unik dalam merayakan Idul Adha di Desa Prabumenang Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumsel. Warga desa ini memiliki tradisi khusus yang disebut Ajang Sanggau. Tradisi ini dilakukan setelah pelaksanaan salat Idul Adha di masjid setempat.
Tradisi Ajang Sanggau sudah dilakukan secara turun temurun digelar setahun sekali setiap datang hari raya kurban.
Ajang Sanggau sedianya dilakukan di dalam masjid. Hanya saja karena ada wabah corona, pelaksanaan Ajang Sanggau kali ini digelar di pinggir Sungai Lematang.
Ajang sanggau berarti makan dan berdoa bersama masyarakat serta menyampaikan doa doa selamat untuk leluhur, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Ajang sanggau mengharuskan warga membawa makanan dalam sebuah talam (nampan) berisi nasi atau ketupat, beserta lauk pauk khas hari raya.
Asannuddin, sesepuh desa Prabumenang mengatakan ajang sendiri bermakna talam dan sanggau berarti kumpul bersama. Talam ini lalu dikumpulkan di sebuah tempat berkumpul warga. Ada sekitar 30 talam terkumpul.
Warga kemudian memanjatkan doa bersama sebelum disantap bersama. Suasana akrab dan asyik saat makan bersama. Setiap keluarga anak hingga cucu bersama secara bergantian memakan di setiap talam yang disediakan.
Herlaila mengatakan tradisi ini sangat disuka masyarakat.
“Jadi kalau idul fitri, orang ngundang makan ke rumah rumah. Tapi kalau idul adha ini, orang nyanggau (makan bersama) sampai habis,” ujarnya.
Usai ajang sanggau, acara dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang kali ini dipusatkan di balai desa. Ada dua ekor sapi dan belasan kambing yang nanti dagingnya dibagikan kepada warga sekitar. (TribunSumsel)
Dibaca 124 x
Komentar post